Gelora 10 November Surabaya, atau yang lebih dikenal sebagai Stadion 10 November, bukan sekadar tempat olahraga. Bangunan ini menyimpan segudang kisah perjuangan, semangat nasionalisme, dan kearifan lokal yang terpatri dalam arsitektur dan karakternya. Dibangun pada tahun 1960 atas semangat persatuan dan cinta tanah air, stadion ini menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting bagi Kota Pahlawan. Salah satu keunikan yang mencuri perhatian adalah keberadaan pohon besar yang menjulang di tengah tribun utama, menjadi simbol ketahanan dan daya tahan hingga saat ini. Artikel ini akan mengungkap jejak sejarah, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, serta perjalanan Gelora 10 November Surabaya yang terus berjaya sebagai ikon kota.
1. Jejak Sejarah: Kelahiran Stadion 10 November
Kiprah Gelora 10 November Surabaya terinspirasi dari semangat perjuangan rakyat Surabaya pada 10 November 1945. Peristiwa bersejarah itu menandai perlawanan rakyat Surabaya melawan agresi Sekutu, menjadi simbol keberanian dan patriotisme bangsa Indonesia. Sebagai wujud penghormatan dan kenangan, pemerintah kota memutuskan untuk membangun sebuah stadion yang megah untuk menjadi saksi bisu semangat juang itu.
Proses pembangunan dimulai pada tahun 1960, dengan memanfaatkan lahan bekas lapangan terbang yang ditinggalkan oleh pasukan sekutu. Pembangunan ini didasari oleh semangat gotong royong dan rasa persatuan. Sejumlah pekerja konstruksi, relawan, dan warga Surabaya bergotong royong untuk merubah lahan kosong menjadi stadion yang megah. Pembersihan, penggalian tanah, hingga pemasangan kolom-kolom stadion dilakukan dengan penuh semangat dan tekad.
Pembukaan Gelora 10 November Surabaya tercatat pada tanggal 12 November 1960. Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Soekarno dan para pejabat penting lainnya. Peresmian ini menandai dimulainya era baru bagi olahraga dan hiburan di Kota Surabaya. Terdapat berbagai pertandingan sepak bola dan acara-acara olahraga lainnya yang diselenggarakan di stadion ini, menjadikannya pusat kebanggaan bagi masyarakat Surabaya.
2. Arsitektur Mengagumkan: Kekuatan dan Kesederhanaan
Arsitektur Gelora 10 November Surabaya memiliki ciri khas yang khas, memadukan kekuatan dengan kesederhanaan. Bentuk yang membulat pada struktur atap atapnya melambangkan semangat pantang menyerah dan keharmonisan. Struktur ini dirancang untuk menampung penonton dalam jumlah besar, mencapai kapasitas 30.000 orang pada saat ini.
Penggunaan material lokal seperti kayu jati menjadi ciri khas stadion ini. Kayu jati yang kuat dan tahan lama digunakan untuk konstruksi tribun utama, memberikan kesan natural dan tradisional. Penggunaan material lokal ini memperlihatkan upaya untuk menghormati kearifan lokal dan budaya Jawa Timur.
Meskipun sederhana, arsitektur stadion ini tetap elegan dan memukau. Sistem ventilasi yang baik di dalam stadion, serta desain tribun yang lapang, memberikan kenyamanan bagi penonton dalam berbagai kondisi cuaca.
3. Pohon Besar di Tengah Tribune: Simbol Ketahanan dan Kearifan Lokal
Salah satu keunikan Gelora 10 November Surabaya yang menarik perhatian adalah keberadaan pohon besar yang menjulang di tengah tribun utama. Pohon ini bukan hanya sekadar elemen dekorasi, melainkan memiliki makna simbolis yang mendalam.
Pohon ini, yang diperkirakan sudah berusia puluhan tahun, menjadi simbol ketahanan dan kekuatan. Seperti akar yang mencengkeram tanah, pohon ini teguh berdiri di tengah stadion, menjadi saksi bisu berbagai peristiwa yang terjadi. Pohon ini juga melambangkan kearifan lokal Jawa Timur yang menghargai alam dan kehidupan di sekitarnya.
Keberadaan pohon ini memberikan suasana yang asri dan sejuk bagi penonton saat menyaksikan pertandingan. Di bawah rindangnya naungan pohon ini, para suporter berkumpul untuk menunjukkan dukungan mereka, menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan.
4. Gelora 10 November: Pusat Kehidupan Olahraga dan Hiburan
Gelora 10 November Surabaya tak hanya menjadi tempat pertandingan sepak bola. Stadion ini juga menjadi pusat kegiatan olahraga dan hiburan lainnya. Sepak bola wanita, olahraga atletik, konser musik, hingga acara keagamaan seringkali diselenggarakan di sini.
Stadion ini memainkan peran penting dalam pengembangan olahraga di Surabaya. Berbagai klub sepak bola lokal berlatih dan bertanding di sini, menyiapkan atlet-atlet potensial untuk berkompetisi di tingkat nasional dan internasional.
Gelora 10 November juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Surabaya untuk menikmati hiburan. Konser musik yang diadakan di sini selalu menjadi momen yang dinantikan oleh pecinta musik. Acara-acara keagamaan juga seringkali diadakan di stadion ini, menjadikannya tempat yang sakral bagi masyarakat.
5. Revitalisasi Gelora 10 November: Mempertahankan Warisan
Sebagai situs bersejarah dan ikon kota, Gelora 10 November Surabaya terus mengalami revitalisasi. Renovasi dilakukan secara bertahap untuk meningkatkan fasilitas dan kenyamanan penonton.
Revitalisasi fokus pada penambahan ruang VIP, peningkatan sistem pencahayaan, dan perbaikan rumput lapangan. Renovasi ini bertujuan untuk menjaga kualitas stadion agar tetap memadai untuk berbagai acara olahraga dan hiburan.
Kearifan lokal tetap menjadi perhatian dalam proses revitalisasi. Desain elemen baru selalu dipadukan dengan arsitektur original stadion, menjaga nilai historis dan identitas kearifan lokal.
6. Gelora 10 November: Warisan untuk Generasi Mendatang
Gelora 10 November Surabaya bukan hanya tempat merekahnya semangat olahraga, tetapi juga tempat yang memupuk persatuan dan nasionalisme. Sebagai warisan sejarah, Gelora 10 November Surabaya memiliki nilai-nilai yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Melalui pendidikan dan berbagai program edukasi, generasi muda dapat memahami sejarah dan nilai-nilai yang terkandung dalam Gelora 10 November Surabaya. Pengelola stadion juga perlu terus berinovasi dalam mengembangkan program dan kegiatan yang dapat memaksimalkan fungsi stadion sebagai sarana kebanggaan dan pusat kegiatan masyarakat.